KUNJUNGAN RUMAH
BIMBINGAN KONSELING
Home Visit adalah salah satu tehnik pengumpul data dengan jalan
mengunjungi rumah siswa untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi siswa dan untuk melengkapi data siswa yang sudah ada
yang diperoleh dengan tehnik lain (WS.Winkel, 1995).
Alasan Penggunaan Home Visit
1.
Hanya sebagian kecil waktu anak berada di sekolah
dan selebihnya berada di rumah. Untuk melengkapi pengalaman
membimbing tentang seseorang perlu mengetahui kehidupan keluarga di
mana anak itu tinggal dan banyak melakukan kegiatan
sesudah pulang sekolah.
2.
Tidak sedikit
masalah yang timbul di sekolah, berasal dari rumah.
Tujuan Home Visit.
1.
Membangun hubungan antara lembaga keluarga,
sekolah dan masyarakat.
2.
Mengumpulkan data yang berharga tentang latar
belakang kehidupan anak dan keluarganya, mengumpulkan data dapat berarti
mendapat data baru atau mengecek betul tidaknya data yang diperoleh
melalui metode lain.
3.
Lebih mengenal lingkungan hidup siswa
sehari-hari, bila informasi yan dibutuhkan tidak dapat diperoleh melalui angket
dan wawancara informasi.
4.
Untuk membicarakan kasus seorang siswa bila
memerlukan kerjasama dengan orang tua.
Langkah-langkah Home Visit
1.
Persiapan
·
Menentukan tujuan.
·
Menentukan waktu pelaksanaan
·
Mengirim surat pemberitahuan kepada orang tua
yang diketahui oleh kepala sekolah.
·
Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan,
misalnya daftar pertanyaan dan pedoman observasi.
2.
Pelaksanaan
·
Perkenalan, dimaksudkan untuk mengadakan kontak
yang baik agar konsep orang tua tidak bersifat defensif /
mempertahankan diri. Untuk menciptakan hubungan baik, konselor harus
bersikap sopan dan sabar, menjelaskan maksud dan
tujuan home visit. Dengan demikian diharapkan orang tua siswa akan bersikap
terbuka.
·
Mengadakan observasi seperlunya.
·
Mengadakan wawancara yang sesungguhnya dan
secukupnya.
3.
Penutup :Mengakhiri home visit dan minta diri. Akhirilah
home visit pada waktu yang tepat, dengan melihat kemungkinan terjadinya kebosanan
dan memeprtimbangkan waktu.
4.
Pembuatan
laporan : Dalam menyusun laporan home visit hendaknya
dibuat juga kesimpulan (sementara ).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Home Visit.
1.
Mengadakan persiapan mental sebelumnya mengenai informasi
apa yang ingin diperoleh .
2.
Konselor
perlu bersikap wajar, sopan dan menghargai dan ada kesediaan untuk menolong
untuk menghindari memberikan kesan seolah-olah diadakan pemeriksaan
atau penggeledahan.
3.
Harus ada
kepastian sebelum berkunjung ,bahwa kedatangan konselor akan disambut
dengan baik. Kepastian itu dapat diperoleh dari surat balasan yang diberikan
orang tua terhadap surat pemberitahuan dari sekolah mengenai rencana kunjungan
rumah atau dengan menanyai siswa yang bersangkutan tentang rencana berkunjung
ke rumahnya. Kalau siswa tidak menyukainya atau meragukan kerelaan
orang tua menerima kunjungan petugas bimbingan / konselor, pada umumnya
lebih baik rencana itu dibatalkan saja.
4.
Membuat
catatan seperlunya, sesuai dengan tujuan.
5.
Hindari wawancara sepihak.
6.
Pada ibu
biasanya banyak tersimpan data.
7.
Sebelum
mengadakan home visit, sebaiknya pembimbing mempelajari data anak di sekolah.
8.
Mencari data
sejauh yang memungkinkan.
9.
Pendekatan
dapat dilakukan dari segi positif atau kekuatan dari keluarga anak.
10. Hasil dari home visit
dipergunakan dalam rangka menolong.
11. Sesudah kembali dari kunjungan
rumah, pembimbing membuat laporan singkattentang informasi yang diperoleh dengan
membedakan antara fakta dan datadengan
kesan pribadi yang merupakan interpretasi terhadap informasi.Laporan disimpan sendiri dan tembusan dilampirkan pada
kartu pribadi siswa yang
bersangkutan.
bersangkutan.
Informasi yang Diperoleh dalam Home Visit.
Informasi yang dapat dikumpulkan biasanya mencakup hal-hal :
1.
Letak rumah dan keadaan di dalam rumah :
keadaan fisik daerah di sekitar rumah, ukuran rumah, perlengkapan di dalam
rumah, sumber penerangan, dsb.
2.
Fasilitas
belajar yang tersedia bagi siswa : ruang belajar, meja belajar, macam sumber
penerangan, sumber-sumber gangguan.
3.
Kebiasaan
belajar siswa : belajar pada waktu-waktu kapan, berinisiatif sendiri atau harus
dikejar-kejar, belajar bersama teman atau sendirian.
4.
Suasana
keluarga : corak hubungan antara anak dan orang tua (akrab atau tidak), sikap
orang tua terhadap sekolah, sikap orang tua terhadap teman-teman bergaul anaknya,
harapan kedua orang tua terhadap anaknya, tekanan ekonomi, dsb.
Keterbatasan Home Visit.
1.
Menyita banyak waktu dari pembimbing di luar jam
kerjanya.
2.
Orang tua mudah merasa tidak enak dipancingi
informasi macam-macam tentang keadaan keluarganya.
3.
Informasi yang dapat diperoleh terbatas, sebab
petugas bimbingan hanya melihat ruang tamu.
4.
Pada umumnya orang tua cenderung memberikan kesan
yang baik tentang keluarganya, sehingga informasi yang
diberikan tidak / belum tentu menggambarkan keadaan yang
sesungguhnya.
5.
Orang tua siswa belum menyadari pentingnya
kunjungan rumah.
6.
Hambatan bagi pembimbing yang belum matang secara
pribadi dan dalam pemahaman sosial yaitu adanya
kesukaran ketika berhubungan dengan orang tua. Adanya
perasaan curiga dari orang tua jika tujuan home visit tidak jelas.
Kelebihan Home Visit
1.
Mendapatkan secara langsung data dan masalah yang
dihadapi oleh siswa.
2.
Dapat untuk mencocokkan data yang sebelumnya
telah diperoleh dari siswa.
3.
Memperoleh hubungan timbal balik / kerjasama yang
sehat antara pembimbing dan orang tua.
No comments:
Post a Comment