Ukhuwah Nahdliyah

UKHUWAH NAHDLIYAH


A.   Pengertian Ukhuwah Nahdliyah
Secara etimologi, ukhuwah nahdliyah berasal dari dua kata bahasa  Arab; ukhuwah yang artinya persaudaraan dan nahdliyah yang artinya perspektif kelompok NU. Sedangkan secara epistemology, ukhuwah nahdliyah adalah formulasi sikap persaudaraan, kerukunan, persatuan, dan solidaritas yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain atau satu kelompok pada kelompok lain dalam interaksi social serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tradisi, dan sejarah bangsa yang menjunjung tinggi prinsip Ahlussunnah Waljama’ah.
B.    Penjabaran Ukhuwah di Bidang Sosial dan Politik
Spesifikasi kaum nahdliyin yang sangat menonjol adalah sikap kebersamaan yang tinggi dengan masyarakat di sekelilingnya. Kaum nahdliyin mampu menempatkan manusia pada kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT. Sebagaimana firmannya sebagai berikut :

ياايها الناس انا خلقنكم من دكروانثى شعوبا وقبائل لتعارفوا, ان اكرمكم عندالله اتقكم ط
 ان الله عليم خبير (الحجرات : 13)
Artinya : “ Wahai manusia sungguh kami ciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dab bersuku-suku supaya saling mengenal, sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa, sungguh Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal” (QS Alhujurat : 13)
Landasan lain dari ukhuwah nahdliyah adalah pendapat KH. Hasyim Asy’ari yang menegaskan bahwa persatuan, ikatan batin, tolong menolong, dan kesetiaan antar manusia dapat melahirkan kebahagiaan serta faktor penting bagi tumbuh kembangnya persaudaraan dan kasih sayang.
Timbulnya sikap ukhuwah dalam kehidupan masyarakat disebabkan adanya dua hal , yaitu :
1.       Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan/agama, wawasan, pengalaman, kepentingan, tempat tinggal maupun cita-cita.
2.       Adanya kebutuhan, yang dirasakan hanya dapat dicapai dengan melalui kerja sama dan gotong royong serta persatuan.
Ukhuwah (persaudaraan atau persatuan) menuntut beberapa sikap dasar untuk memengaruhi kelangsungannya dalam realitas kehidupan sosial, sikap dasar tersebut adalah :
1.    Saling mengenal (taaruf)
2.    Saling menghargai (tasamuh)
3.    Saling menolong (taawun)
4.    Saling mendukung (tadlamun)
5.    Saling  menyayangi (tarahum)
Ukhuwah (persaudaraan atau persatuan) akan terganggu kelestariannya, apabila terjadi sikap-sikap destruktif (muhlikat) yang bertentangan dengan perilaku etika sosial (akhlaqul karimah) seperti :
1.       Adanya saling menghina (assakhriyyah)
2.       Adanya saling mencela (allamdzu)
3.       Adanya praduga jelek (suudhan)
4.       Adanya suka mencemarkan nama baik (ghibah)
5.       Adanya sikap kecurigaan yang berlebihan ( tajassus)
6.       Adanya sikap congkak ( takabbur)
C.    Macam – macam Ukhuwah Nahdliyah
Menurut KH. Muchit Muzadi, ukhuwah nahdliyah merupakan formulasi atas tiga konsepsi persaudaraan dalam skala terbatas yang merupakan penjabaran dari konsepsi ukhuwah Islamiyah dalam skala besar.
Dalam redaksi lain, tri ukhuwah yang dikenal dikalangan Nahdliyin berakar pada konsep yang pertama yaitu Ukhuwah Islamiyah, artinya persaudaraan, kerukunan, berdasarkan ajaran agama Islam.

Ketiga konsep persaudaraan dalam perspktif kaum Nahdliyin adalah sebagai berikut :
1.       Ukhuwah Islamiyah, yaitu Persaudaraan antar pemeluk agama Islam.
NU berpandangan bahwa kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh ikatan kesamaan agama, bangsa / negara dan kejadian manusia. Ukhuwah Islamiyah adalah upaya menumbuhkembangkan persaudaraan dengan berlandaskan kepada kesamaan aqidah atau agama.
2.       Ukhuwah Wathaniyah, yaitu Persaudaraan antar sesama bangsa
Pada diri manusia perlu ditumbuhkan persaudaraan yang berdasarkan atas kesadaran berbangsa dan bernegara, seluruh bangsa Indonesia adalah saudara se tanah air.
3.       Ukhuwah Insaniyah / Basyariyah, yaitu Persaudaraan sesama Umat Manusia
Seluruh manusia di dunia adalah saudara, tata hubungan dalam ukhuwah insaniyyah/basyariyah menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan martabat kemanusiaan untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, adil dan damai. Ukeuwah insaniyyah/basyariyah bersifat solidaritas kemanusiaan.
Ukhuwah Islamiyah dan Wathaniyah merupakan dua sikap yang saling membutuhkan dan saling mendukung, sikap hubungan antara persaudaraan Islam dan persaudaraan sebangsa (persatuan Nasional) adalah :
a.       Akomodatif, adanya kesediaan untuk saling memahami pendapat, aspirasi dan kepentingan bersama.
b.      Selektif, adanya sikap kritis untuk menganalisasi dan memilih yang terbaik dan yang lebih bermanfa’at
c.       Integratif, adanya kesediaan untuk meyesuaikan dan menyelenggarakan berbagai macam kepentingan dan aspirasi secara benar, adil dan proporsional.
D.   Problema atau Hambatan Ukhuwah
Proses wawasan ukhuwh tersebut kerap kali mengalami hambatan-hambtan karena beberapa masalah yang timbul dari :
1.       Adanya kebanggaan kelompok yang berlebihan, fanatisme yang tidak terkontrol.
2.       Adanya kesempitan cakrawala berpikir, yang disebabkan oleh keterbatasan pemahaman masalah keagamaan (keIslaman)
3.       Lemahnya fungsi kepemimpinan umat dalam mengembangkan budaya ukhuwah
E.    Penerapan dan Pelestarian Ukhuwah
Dalam penerapan konsep dan wawasan ukhuwah dapat dilakukan berbagai cara dan melalui bermacam-macam lembaga dan sarana, antara lain :
1.       Ukhuwah Islamiyyah (persaudaraan Islam) seyogyanya dimulai dari lingkungan yang paling kecil (keluarga), kemudian dikembangkan yang lebih luas.
2.       Perlu adanya keteladanan yang baik dari para pemimpin
3.       Mengembangkan perluasan cakrawala berpfikir dalam masalah keagamaan maupun kemasyarakatan
4.       Terbentuknya lembaga-lembaga atau pranata-pranata yang dapat menumbuhkan kerukunan, persatuan dan solidaritas
5.       Mendayagunakan semua lembaga dan sarana baik yang disediakan pemerintah maupun swadaya masyarakat (ormas, pesantren, sekolah, kampus ) sebagai sarana pengembangan persaudaraan Islam dan persatuan Nasional.


Share:

No comments:

Popular Posts

Recent Posts