• Thfffred slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • frff

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Ukhuwah Nahdliyah

UKHUWAH NAHDLIYAH


A.   Pengertian Ukhuwah Nahdliyah
Secara etimologi, ukhuwah nahdliyah berasal dari dua kata bahasa  Arab; ukhuwah yang artinya persaudaraan dan nahdliyah yang artinya perspektif kelompok NU. Sedangkan secara epistemology, ukhuwah nahdliyah adalah formulasi sikap persaudaraan, kerukunan, persatuan, dan solidaritas yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain atau satu kelompok pada kelompok lain dalam interaksi social serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tradisi, dan sejarah bangsa yang menjunjung tinggi prinsip Ahlussunnah Waljama’ah.
B.    Penjabaran Ukhuwah di Bidang Sosial dan Politik
Spesifikasi kaum nahdliyin yang sangat menonjol adalah sikap kebersamaan yang tinggi dengan masyarakat di sekelilingnya. Kaum nahdliyin mampu menempatkan manusia pada kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT. Sebagaimana firmannya sebagai berikut :
Share:

Ajaran Pokok Firqoh-Firqoh Teologi Islam

 Ajaran Pokok Firqah-Firqah Teologi Islam


1)   Khawarij
1.       a.     Asal-usul dan Sejarah Khawarij
Kata  khawarij  secara  etimologi  berasal  dari  bahasa  Arab,  yaitu  kharaja yang  berarti  keluar,  muncul,  timbul  atau  memberontak.  Syahrastani  mengartikan khawarij  sebagai  kelompok  masyarakat  yang  memberontak  dan  tidak  mengakui terhadap  imam  yang  sah  dan  sudah  disepakati  oleh  kaum  muslimin,  baik  pada masa  sahabat,  pada  masa  tabiin  maupun  pada  masa  sesudahnya.[2] Namun, menurut  Harun  Nasution  ada  pula  pendapat  yang  mengatakan  bahwa  nama khawarij  diberikan  atas  surat  an-Nisa  ayat  100  yang  didalamnya  disebutkan  : “Keluar dari rumah lari kepada Allah dan Rasul-Nya”. Dengan demikian kaum khawarij memandang diri mereka sebagai orang yang meninggalkan rumah dari kampung halamannya untuk men gabdikan diri kepada Allah dan RasulNya.[3]
Selain  itu  mereka  menyebut  diri  mereka  Syurah,  yang  berasal  dari  kata Yasyiri  (Menjual),  sebagaimana  disebutkan  dalam Al-Baqoroh  ayat  207  :  “Ada manusia yang menjual dirinya untuk keridhaan Allah”. Nama lain yang diberikan kepada mereka adalah Haruriah, dari kata harura, suatu desa didekat kufah, Irak.
Di  tempat  inilah,  mereka  yang  pada  waktu  itu  berjumlah  dua  belas  ribu  orang berkumpul  setelah  memisahkan  diri  dari Ali.  Disini  mereka  memilih  ‘Abdullah bin abdul wahab  al-Rasyidi menjadi imam sebagai ganti dari Ali bin Abi Thalib. Dalam   pertempuran   dengan  Ali   mereka   mengalami   kekalahan   besar,   tetapi seorang khawarij bernama Abd al-Rahman Ibn Muljam dapat membunuh Ali.
Share:

Perbedaan Teologi Firqoh-Firqoh Islam

Perdebatan Teologi Firqah-Firqah Islam

Persoalan-persoalan politik yang terjadi ini akhirnya menimbulkan persoalan  teologi.  Timbullah  persoalan  siapa  yang  kafir  dan  siapa  yang  bukan kafir.  Khawarij  menganggap  Ali,  Mu’awiyah,  Amr  Ibn  al-‘As,  Abu  Musa  al- Asy’ari dan lain-lain yang telah menerima arbitase adalah kafir. Karena keempat pemuka  ini  dianggap  kafir  dalam  arti  telah  keluar  dari  islam,  kaum  Khawarij menganggap mereka harus dibunuh.
Lambat laun kaum Khawarij pecah menjadi beberapa sekte. Konsep kafir turut  pula  mengalami  perubahan. Yang  dipandang  kafir  bukan  lagi  hanya  orang yang tidak menentukan hukum dengan al-Qur’an, tetapi orang yang berbuat dosa besar juga dipandang kafir. Persoalan  orang  yang  berbuat  dosa  inilah  yang  kemudian  mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan teologi selanjutnya dalam islam.  Persoalan ini menimbulkan tiga aliran teologi, yaitu Khawarij, Murji’ah, Mu’tazilah.
Share:

Sejarah Munculnya Firqoh-Firqoh dalam Islam

 Sejarah Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam

Timbulnya aliran-aliran teologi Islam tidak terlepas dari fitnah-fitnah yang beredar  setelah  wafatnya  Rasulullah  Saw.  Setelah  Rasulullah  Saw  wafat  peran sebagai  kepala  Negara  digantikan  oleh  para  sahabat-sahabatnya,  yang  disebut khulafaur Rasyidin  yakni Abu  Bakar,  Umar bin  Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali  bin Abi  Thalib.  Namun,  ketika  pada  masa  Utsman  bin Affan  mulai  timbul adanya  perpecahan  antara  umat  Islam  yang  disebabkan  oleh  banyaknya  fitnah yang timbul pada masa itu. Sejarah mencatat, akibat dari banyaknya fitnah yang timbulkan pada masa itu menyebabkan perpecahan pada umat Islam, dari masalah politik sampai pada masalah  teologis.
Awal mula perpecahan bisa kita simak sejak kematian Utsman bin Affan r.a.  Ahli  sejarah  menggambarkan  ‘Usman  sebagai  orang  yang  lemah  dan  tak sanggup  menentang  ambisi  keluarganya  yang  kaya  dan  berpengaruh  itu  untuk menjadi gubernur. Tindakan-tindakan yang dijalankan Usman ini mengakibatkan reaksi  yang  tidak  menguntungkan  bagi  dirinya.  Sahabat-sahabat  nabi  setelah melihat   tindakan   Usman   ini   mulai   meninggalkan   khalifah   yang   ketiga   ini. Perasaan tidak senang akan kondisi ini mengakibatkan terjadinya pemberontakan, seperti  adanya  lima  ratus  pemberontak  berkumpul  dan  kemudian  bergerak  ke Madinah.  Perkembangan  suasana  di  Madinah  ini  membawa  pada  pembunuhan Usman oleh pemuka-pemuka pemberontak di Mesir ini.
Share:

Konseling Kelompok

KONSELING KELOMPOK
Oleh : AMAR FARUQ, S.Pd



A.     Pengertian Konseling Kelompok
Menurut Shertzer and Stone (1981), Konseling Kelompok merupakan suatu proses dimana seorang konselor terlibat didalam suatu hubungan dengan sejumlah kolen pada waktu yang sama. Gazda (1984) mengemukakan pengertian konseling kelompok sebagai suatu proses interpersonal yang dinamis dengan memusatkan kepada kesadaran pikiran dan prilaku, serta berdasarkan fungsi-fungsi terapi yang bersifat memberi kebebasan berorientasi terhadap kenyataan, katarsis, saling mempercayai, memelihara, memahami, dan mendukung. Fungsi terapi diwujudkan dalam kelompok kecil melalui pertukaran masalah-masalah pribadi dengan anggota lain dan konselor. Kelompok klien dapat menggunakan interaksi kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan nilai-nilai dan tujuan serta untuk belajar sikap dan prilaku tertentu. Selanjutnya Gazda menyebutkan bahwa konseling kelompok dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dalam tujuh bidang. Yaitu psikososial, vocational, kognitif, fisik, seksual, moral, dan afektif.
Menurut Rochman Natawidjaya (1987:14) menyatakan bahwa konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam rangka memberikan kemudahan dan pertumbuhan (bersifat pencegahan) dan juga dapat bersifat penyembuhan (kuratif). Marle M. Ohlsen (1970) menyatakan bahwa konseling kelompok adalah suatu hubungan antara konselor dengan satu atau lebih klien yang penuh perasaan penerimaan, kepercayaan dan rasa aman. Dalam hubungan ini klien belajar menghadapi, mengekspresikan dan menguasai perasaan-perasaan, serta pemikiran-pemikiran yang mengganggunya dan merupakan suatu masalah baginya. Mereka mengembangkan keberanian dan kepercayaan kepada diri sendiri, mengamalkan apa yang dipelajari dalam mengubah tingkah laku.


Share:

Pengertian Teori Konseling


PENGERTIAN TEORI KONSELING

Secara umum, teori merupakan suatu model yang digunakan oleh para teoritis ( ahli yang mengembangkan teori ) untuk memadukan atau menggabungkan realitas pengalaman-pengalaman dengan ide-ide (pemikiran) tentang penjelasan yang masuk akal tentang peristiwa-peristiwa tersebut (Stefflre & Matheny, 1968). Para teorits berusaha untuk memahami kehidupan dengan cara mengkonstruksikan suatu kerangka kerja (framework) yang memungkinkan mereka untuk dapat membuat penjelasan logis (nalar atau masuk akal) tentang peristiwa-peristiwa. Berkenaan dengan hal itu,  dapat dipahami bahwa teori merupakan suatu bentuk hasil budaya manusia, buah akal budi, buah pemikiran yang didukung oleh fakta-fakta yang kemudian disusun sedemikian rupa sehingga memperlihatkan adanya hubungan yang sistematis dan logis antara unsur-unsur. Maka dari pendapat diatas maka akan muncul suatu pertanyaan tentang apakah yang dimaksud dengan teori konseling itu ?

Share:

Pengertian Dan Ruang Lingkup Ilmu Psikologi Pendidikan




PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
ILMU JIWA PENIDIKAN


A.      Pengertian Ilmu Jiwa Pendidikan
Ilmu jiwa pendidikan yang lebih dikenal dengan psikologi pendidikan terdiri dari 2 kata, yaitu, psikologi dan pendidikan. Psikologi berasal dari 2 kata bahasa Yunani, yakni psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri, psikologi memiliki akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga sekarang masih tampak pengaruhnya. Dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan menjelaskan apa-apa yang terpikir dan terasa oleh organ-organ biologi (jasmani). Sedangkan dalam filasafat yang sebenarnya “ibu kandung” psikologi berperan serta dalam memecahkan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan.
Share:

Popular Posts

Recent Posts