PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Oleh : AMAR FARUQ, S.Pd

Menurut Dra. Siti Rahayu Hadotono (1967) dalam bukunya prinsip-Prinsip Bimbingan dan Penyuluhan mengemukakan 12 prinsip bimbingan dan penyuluhan(konseling) sebagai berikut :
1. Bimbingan dan penyuluhan dimaksudkan untuk anak-anak, orang dewasa dan orang-orang yang sudah tua.
2. Tiap aspek daripada kepribadian seseorang menentukan tingkah laku orang itu. Sehingga usaha bimbingan yang bertujuan untuk memajukan penyesuaian individu, harus berusaha pula memajukan individu itu dalam semua aspek-aspek itu.
3. Usaha-usaha bimbingan dalam prinsipnya harus menyeluruh kepada semua orang, karena semua orang tentu mempunyai masalah-masalah yang butuh pertolongan.
4. Bimbingan dengan prinsip no. 2 , maka semua guru di sekolah seharusnya menjadi seorang pembimbing, karena semua murid membutuhkan bimbingan.
5. Sebaiknya semua usaha pendidikan adalah bimbingan, sehingga alat-alat dan teknik mengajar juga sebaiknya mengandung suatu dasar pandangan bimbingan.
6. Dalam memberikan suatu bimbingan harus diingat, bahwa semua orang meskipun sama dalam kebanyak sifat, namaun mempunyai perbedaan-perbedaan individu. Dan perbedaan-perbedaan inilah yang harus kita perhatikan.
7. Supaya bimbingan dapat berhasil baik, dibutuhkanlah pengertian yang mendalam mengenai orang yang dibimbing itu. Maka dari itu perlu diadakan program-program evaluasi(penilaian) dan penyelidika-penyelidikan individual. Keduanya memerlukankumpulan catatan-catatan(cumulative records) mengenai kemajuan dan keadaan orang atau anak yang dibimbing tadi.
8. Haruslah diingat bahwa pergolakan-pergolakan social, ekonomi, dan politik dapat menyebabkan timbulnya tingkah laku yang sukar atau penyesuaian yang salah(maladjustment). Berhubungan dengan itu dibutuhkan juga kerjasama yang baikanatara bimbingan dengan badan-badan atau yayasan-yayasan dalam masyarakat yang mempunyai hubungan dengan usaha bimbingan tersebut
9. Bagi anak-anak haruslah kita ingat, bahwasikap orang tua dan suasana rumah sangat mempengaruhi tingkah laku anak. Berhubungan dengan ini kadang-kadang bagi beberapa kesukaran sangat dibutuhkan pengertian, kesediaan dan kerjasama yang baik dengan dengan para orang tua.
10. Fungsi daripada bimbingan ialah menolong orang supaya berani dan dapat memikul tanggung jawab sendiri dalam mengatasi kesukaran-kesukaran, sehingga hasilnya dapat berupa kemajuan daripada keseluruhan pribadi orang yang bersangkutan.
11. Usaha bimbingan harus bersifat luwes (flexible) sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat serta kebutuhan individual.
12. Akhirnya tidak boleh dilupakan, bahwa berhasil atau tidaknya suatu bimbingan sebagian besar tergantung kepada orang yang minta tolong itu sendiri, pada kesediaan kesanggupan dan proses-proses yang terjadi dalam diri orangnya itu sendiri.

Menurut Buku Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling tahun 1994 bahwa pelayanan bimbingan mendasarkan layanan dan kegiatannya pada sejumlah prinsip, yaitu :
1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan :
a. Bimbingan dan konseling melayani semua indvidu tanpa memandang umur jenis kelamin, suku, agama, dan status social ekonomi.
b. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
c. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu.
d. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individu yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu
a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi fisik/mental individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak social dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan disik individu.
b. Kesenjangan social, ekonomi. Dan kebudayaan merupakan factor timbulnya masalah pada individu dan kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan.
3. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program layanan :
a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu,oleh karena iru program bimbingan harus disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi lembaga.
c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dan jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi.
d. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu adanya penilaian yang teratur dan terarah.
4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan :
a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing dari sendiri dalam menghadapi permasalahnnya.
b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain.
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi
d. Kerjasama antara pembimbing, guru dan orang tua amat menentukan hasil pelayanan bimbingan
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.


Menurut Tim penyusun Buku Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling(2004) prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling meliputi :
1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran layanan :
a. Bimbingan dan Konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi.
b. Bimbingan dan Konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
c. Bimbingan dan Konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu.
d. Bimbingan dan konseling memberi perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan permasalah individu :
a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan social, ekonomi, dan kebudayaan merupakan factor timbulnya masalah pada individu yang kesemuanya menandai perhatian utama pelayanan bimbingan dan konseling.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program layanan:
a. Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu; oleh karena itu program bimbingan dan konselingharus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
b. Program Bimbingan dan Konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi lembaga.
c. Program Bimbingandan Konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah sampai tertinggi.
d. Terhadap isi dan pelayanan program bimbingan dan konseling perlu diadakan penilaian yang teratur dan terarah
4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan :
a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahannya.
b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalah yang dihadapi.
d. Kerjasama antara Guru Pembimbing guru-guru yang lain, dan orang tua amat mengetahui hasi pelayanan bimbingan.
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.

Dugald Arbuckle dalam Pietrofesa (1980: 19-21) menyatakan bahwa prinsip pokok bimbingan adalah :
1. Bimbingan adalah untuk semua individu; bimbingan dapat diberikan kepada semua individu dari segala umur sesuai dengan jenis dan sifat permasalahan yang dihadapinya.
2. Bimbingan adalah layanan individu; harus memperhatikan karakteristik individu, kebutuhan individu, karena individu merupakan pribadi yang unik.
3. Bimbingan menekankan pada pandangan yang positif; maksudnya individu dengan usahanya sendiri mampu mencukupi perkembangan yang optimal.
4. Bimbingan adalah usaha bersama; bimbingan tidak dapat dilakukan sendiri oleh konselor.
5. Pengambilan keputusan adalah bagian yang esensial dalam bimbingan; bimbingan diarahkan membantu individu untuk membuat keputusan yang diambilnya atas dasar kecakapan dan tanggung jawab sendiri.
6. Bimbingan dapat dilaksanakan diberbagai latar; menurut kebutuhan dan permasalahan yang timbul.
Share:

No comments:

Popular Posts

Recent Posts